Lulusan SD/MI/SDLB/Paket A memiliki sikap, pengetahuan, dan keterampilan sebagai berikut.
Tuesday, October 22, 2013
Karakteristik Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 dirancang dengan karakteristik sebagai berikut:
1) mengembangkan keseimbangan antara pengembangan sikap spiritual dan sosial, rasa ingin tahu, kreativitas, kerja sama dengan kemampuan intelektual dan psikomotorik;
2) sekolah merupakan bagian dari masyarakat yang memberikan pengalaman belajar terencana dimana peserta didik menerapkan apa yang dipelajari di sekolah ke masyarakat dan memanfaatkan masyarakat sebagai sumber belajar;
3) mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan serta menerapkannya dalam berbagai situasi di sekolah dan masyarakat;
4) memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai sikap, pengetahuan, dan keterampilan;
5) kompetensi dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti kelas yang dirinci lebih lanjut dalam kompetensi dasar Mata pelajaran;
6) kompetensi inti kelas menjadi unsur pengorganisasi (organizing elements) kompetensi dasar, dimana semua kompetensi dasar dan proses pembelajaran dikembangkan untuk mencapai kompetensi yang dinyatakan dalam kompetensi inti;
7) kompetensi dasar dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif, saling memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched) antar mata pelajaran dan jenjang pendidikan (organisasi horizontal dan vertikal).
1) mengembangkan keseimbangan antara pengembangan sikap spiritual dan sosial, rasa ingin tahu, kreativitas, kerja sama dengan kemampuan intelektual dan psikomotorik;
2) sekolah merupakan bagian dari masyarakat yang memberikan pengalaman belajar terencana dimana peserta didik menerapkan apa yang dipelajari di sekolah ke masyarakat dan memanfaatkan masyarakat sebagai sumber belajar;
3) mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan serta menerapkannya dalam berbagai situasi di sekolah dan masyarakat;
4) memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai sikap, pengetahuan, dan keterampilan;
5) kompetensi dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti kelas yang dirinci lebih lanjut dalam kompetensi dasar Mata pelajaran;
6) kompetensi inti kelas menjadi unsur pengorganisasi (organizing elements) kompetensi dasar, dimana semua kompetensi dasar dan proses pembelajaran dikembangkan untuk mencapai kompetensi yang dinyatakan dalam kompetensi inti;
7) kompetensi dasar dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif, saling memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched) antar mata pelajaran dan jenjang pendidikan (organisasi horizontal dan vertikal).
PENILAIAN HASIL DAN PROSES PEMBELAJARAN KURIKULUM 2013
Penilaian proses pembelajaran menggunakan pendekatan penilaian otentik (authentic assesment) yang menilai kesiapan siswa, proses, dan hasil belajar secara utuh. Keterpaduan penilaian ketiga komponen tersebut akan menggambarkan kapasitas, gaya, dan perolehan belajar siswa atau bahkan mampu menghasilkan dampak instruksional (instructional effect) dan dampak pengiring (nurturant effect) dari pembelajaran.
Hasil penilaian otentik dapat digunakan oleh guru untuk merencanakan program perbaikan (remedial), pengayaan (enrichment), atau pelayanan konseling. Selain itu, hasil penilaian otentik dapat digunakansebagai bahan untuk memperbaiki proses pembelajaran sesuai dengan Standar Penilaian Pendidikan. Evaluasi proses pembelajaran dilakukan saat proses pembelajaran dengan menggunakan alat: angket, observasi, catatan anekdot, dan refleksi.
Pelaksanaan Pembelajaran Kurikulum 2013
Pelaksanaan pembelajaran merupakan implementasi dari RPP, meliputi kegiatan pendahuluan, inti dan penutup.
1. Kegiatan Pendahuluan
Dalam kegiatan pendahuluan, guru:
a. menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran;
b. memberi motivasi belajar siswa secara kontekstual sesuai manfaat dan aplikasi materi ajar dalam kehidupan sehari-hari, dengan memberikan contoh dan perbandingan lokal, nasional dan
internasional;
c. mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari;
d. menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai; dan
e. menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus.
2. Kegiatan Inti
Kegiatan inti menggunakan model pembelajaran, metode pembelajaran, media pembelajaran, dan sumber belajar yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan mata pelajaran. Pemilihan pendekatan tematik dan/atau tematik terpadu dan/atau saintifik dan/atau inkuiri dan penyingkapan (discovery) dan/atau pembelajaran yang menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah (project based learning) disesuaikan dengan karakteristik kompetensi dan jenjang pendidikan.
a. Sikap
Sesuai dengan karakteristik sikap, maka salah satu alternatif yang dipilih adalah proses afeksi mulai dari menerima, menjalankan,menghargai,menghayati,hingga mengamalkan. Seluruh aktivitas pembelajaran berorientasi pada tahapan kompetensi yang mendorong siswa untuk melakuan aktivitas tersebut.
b. Pengetahuan
Pengetahuan dimiliki melalui aktivitas mengetahui, memahami, menerapkan,menganalisis, mengevaluasi, hingga mencipta. Karakteritik aktivititas belajar dalam domain pengetahuan ini memiliki perbedaan dan kesamaan dengan aktivitas belajar dalam domain keterampilan. Untuk memperkuat pendekatan saintifik, tematik terpadu, dan tematik sangat disarankan untuk menerapkan belajar berbasis penyingkapan/penelitian
(discovery/inquiry learning). Untuk mendorong peserta didik menghasilkan karya kreatif dan kontekstual, baik individual maupun kelompok, disarankan menggunakan pendekatan pembelajaran yang menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah (project based learning).
c. Keterampilan
Keterampilandiperolehmelaluikegiatan mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta. Seluruh isi materi (topik dan subtopik) mata pelajaran yang diturunkan dari keterampilan harus mendorong siswa untuk melakukan proses pengamatan hingga penciptaan. Untuk mewujudkan keterampilan tersebut perlu melakukan pembelajaran yang menerapkan modus belajar berbasis penyingkapan/penelitian (discovery/inquirylearning) dan pembelajaran yang menghasilkan karya berbasis pemecahan
masalah (project based learning).
3. Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru bersama siswa baik secara individual maupun kelompok melakukan refleksi untuk mengevaluasi:
a. seluruh rangkaian aktivitas pembelajaran dan hasil-hasil yang diperoleh untuk selanjutnya secara bersama menemukan manfaat langsung maupun tidak langsung dari hasil pembelajaran yang telah berlangsung;
b. memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
c. melakukan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pemberian tugas, baik tugas individual maupun kelompok; dan
d. menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk pertemuan berikutnya.
1. Kegiatan Pendahuluan
Dalam kegiatan pendahuluan, guru:
a. menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran;
b. memberi motivasi belajar siswa secara kontekstual sesuai manfaat dan aplikasi materi ajar dalam kehidupan sehari-hari, dengan memberikan contoh dan perbandingan lokal, nasional dan
internasional;
c. mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari;
d. menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai; dan
e. menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus.
2. Kegiatan Inti
Kegiatan inti menggunakan model pembelajaran, metode pembelajaran, media pembelajaran, dan sumber belajar yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan mata pelajaran. Pemilihan pendekatan tematik dan/atau tematik terpadu dan/atau saintifik dan/atau inkuiri dan penyingkapan (discovery) dan/atau pembelajaran yang menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah (project based learning) disesuaikan dengan karakteristik kompetensi dan jenjang pendidikan.
a. Sikap
Sesuai dengan karakteristik sikap, maka salah satu alternatif yang dipilih adalah proses afeksi mulai dari menerima, menjalankan,menghargai,menghayati,hingga mengamalkan. Seluruh aktivitas pembelajaran berorientasi pada tahapan kompetensi yang mendorong siswa untuk melakuan aktivitas tersebut.
b. Pengetahuan
Pengetahuan dimiliki melalui aktivitas mengetahui, memahami, menerapkan,menganalisis, mengevaluasi, hingga mencipta. Karakteritik aktivititas belajar dalam domain pengetahuan ini memiliki perbedaan dan kesamaan dengan aktivitas belajar dalam domain keterampilan. Untuk memperkuat pendekatan saintifik, tematik terpadu, dan tematik sangat disarankan untuk menerapkan belajar berbasis penyingkapan/penelitian
(discovery/inquiry learning). Untuk mendorong peserta didik menghasilkan karya kreatif dan kontekstual, baik individual maupun kelompok, disarankan menggunakan pendekatan pembelajaran yang menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah (project based learning).
c. Keterampilan
Keterampilandiperolehmelaluikegiatan mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta. Seluruh isi materi (topik dan subtopik) mata pelajaran yang diturunkan dari keterampilan harus mendorong siswa untuk melakukan proses pengamatan hingga penciptaan. Untuk mewujudkan keterampilan tersebut perlu melakukan pembelajaran yang menerapkan modus belajar berbasis penyingkapan/penelitian (discovery/inquirylearning) dan pembelajaran yang menghasilkan karya berbasis pemecahan
masalah (project based learning).
3. Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru bersama siswa baik secara individual maupun kelompok melakukan refleksi untuk mengevaluasi:
a. seluruh rangkaian aktivitas pembelajaran dan hasil-hasil yang diperoleh untuk selanjutnya secara bersama menemukan manfaat langsung maupun tidak langsung dari hasil pembelajaran yang telah berlangsung;
b. memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
c. melakukan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pemberian tugas, baik tugas individual maupun kelompok; dan
d. menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk pertemuan berikutnya.
Pengelolaan Kelas
a. Guru menyesuaikan pengaturan tempat duduk peserta didik sesuai
dengan tujuan dan karakteristik proses pembelajaran.
b. Volume dan intonasi suara guru dalam proses pembelajaran harus
dapat didengar dengan baik oleh peserta didik.
c. Guru wajib menggunakan kata-kata santun, lugas dan mudah
dimengerti oleh peserta didik.
d. Guru menyesuaikan materi pelajaran dengan kecepatan dan
kemampuan belajar peserta didik.
e. Guru menciptakan ketertiban, kedisiplinan, kenyamanan, dan
keselamatan dalam menyelenggarakan proses pembelajaran.
f. Guru memberikan penguatan dan umpan balik terhadap respons dan
hasil belajar peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung.
g. Guru mendorong dan menghargai peserta didik untuk bertanya dan
mengemukakan pendapat.
h. Guru berpakaian sopan, bersih, dan rapi.
i. Pada tiap awal semester, guru menjelaskan kepada peserta didik
silabus mata pelajaran; dan
j. Guru memulai dan mengakhiri proses pembelajaran sesuai dengan
waktu yang dijadwalkan.
dengan tujuan dan karakteristik proses pembelajaran.
b. Volume dan intonasi suara guru dalam proses pembelajaran harus
dapat didengar dengan baik oleh peserta didik.
c. Guru wajib menggunakan kata-kata santun, lugas dan mudah
dimengerti oleh peserta didik.
d. Guru menyesuaikan materi pelajaran dengan kecepatan dan
kemampuan belajar peserta didik.
e. Guru menciptakan ketertiban, kedisiplinan, kenyamanan, dan
keselamatan dalam menyelenggarakan proses pembelajaran.
f. Guru memberikan penguatan dan umpan balik terhadap respons dan
hasil belajar peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung.
g. Guru mendorong dan menghargai peserta didik untuk bertanya dan
mengemukakan pendapat.
h. Guru berpakaian sopan, bersih, dan rapi.
i. Pada tiap awal semester, guru menjelaskan kepada peserta didik
silabus mata pelajaran; dan
j. Guru memulai dan mengakhiri proses pembelajaran sesuai dengan
waktu yang dijadwalkan.
PERENCANAAN PEMBELAJARAN =>> Kurikulum 2013
Berdasarkan Permendiknas No. 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses, bahwa perencanaan pembelajaran dirancang dalam bentuk Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang mengacu pada Standar Isi.
Perencanaan pembelajaran meliputi penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran dan penyiapan media dan sumber belajar, perangkat penilaian pembelajaran, dan skenario pembelajaran.
PenyusunanSilabusdan RPP disesuaikanpendekatan pembelajaran yang digunakan.
1. Silabus
Silabus merupakan acuanpenyusunan kerangka pembelajaran untuk setiap bahan kajian mata pelajaran. Silabus paling sedikitmemuat:
a. Identitas mata pelajaran (khususSMP/MTs/SMPLB/Paket B dan SMA/MA/SMALB/SMK/MAK/Paket C/ Paket C Kejuruan);
b. Identitas sekolah meliputi nama satuan pendidikan dan kelas;
c. kompetensiinti, merupakan gambaran secara kategorial mengenai kompetensi dalam aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang harusdipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas dan mata pelajaran;
d. kompetensi dasar, merupakan kemampuan spesifik yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang terkait muatan atau mata pelajaran;
e. tema (khusus SD/MI/SDLB/Paket A);
f. materi pokok, memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator pencapaian kompetensi;
g. pembelajaran, yaitu kegiatan yang dilakukan oleh pendidik dan peserta didik untuk mencapai kompetensi yang diharapkan;
h. penilaian, merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk menentukan pencapaian hasil belajar peserta didik;
i. alokasi waktu sesuai dengan jumlah jam pelajaran dalam struktur kurikulum untuk satu semester atau satu tahun; dan
j. sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam sekitar atau sumber belajar lain yang relevan.
Silabus dikembangkan berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi untuk satuan pendidikan dasar dan menengah sesuai dengan pola pembelajaran pada setiap tahun ajaran tertentu.Silabus digunakan sebagai acuan dalam pengembangan rencana pelaksanaan pembelajaran.
2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana kegiatan pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih. RPP dikembangkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran peserta didik dalam upaya mencapai Kompetensi Dasar (KD).
Setiap pendidik pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, efisien, memotivasi
peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.RPP disusun berdasarkanKD atau subtemayang dilaksanakan dalamsatu kali pertemuan atau lebih.
Komponen RPP terdiri atas:
a. identitas sekolahyaitunamasatuanpendidikan
b. identitasmatapelajaranatautema/subtema;
c. kelas/semester;
d. materipokok;
e. alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian KD dan beban belajar dengan mempertimbangkan jumlah jam pelajaran yang tersedia dalam silabus dan KD yang harus dicapai;
f. tujuan pembelajaran yang dirumuskan berdasarkan KD, dengan menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur, yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan;
g. kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi;
h. materi pembelajaran, memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator ketercapaian kompetensi;
i. metode pembelajaran, digunakan oleh pendidik untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik mencapai KD yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik
dan KD yang akan dicapai;
j. media pembelajaran, berupa alat bantu proses pembelajaran untuk menyampaikan materi pelajaran;
k. sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam sekitar, atau sumber belajar lain yang relevan;
l. langkah-langkah pembelajaran dilakukan melalui tahapan pendahuluan, inti, dan penutup; dan
m. penilaian hasil pembelajaran.
3. Prinsip Penyusunan RPP
Dalam menyusun RPP hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut.
a. Perbedaan individual peserta didikantara lain kemampuan awal, tingkat intelektual, bakat, potensi, minat, motivasi belajar, kemampuan sosial, emosi, gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma, nilai, dan/atau lingkungan peserta didik.
b. Partisipasi aktif peserta didik.
c. Berpusat pada peserta didik untuk mendorong semangat belajar, motivasi, minat, kreativitas, inisiatif, inspirasi, inovasi dan kemandirian.
d. Pengembangan budaya membaca dan menulisyang dirancang untuk mengembangkan kegemaran membaca, pemahaman beragam bacaan, dan berekspresi dalam berbagai bentuk tulisan.
e. Pemberian umpan balik dan tindak lanjutRPP memuat rancangan program pemberian umpan balik positif, penguatan, pengayaan, dan remedi.
f. Penekanan pada keterkaitan dan keterpaduanantara KD, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian, dan sumber belajar dalam satu keutuhan pengalaman belajar.
g. Mengakomodasi pembelajaran tematik-terpadu, keterpaduan lintas mata pelajaran, lintas aspek belajar, dan keragaman budaya.
h. Penerapan teknologi informasi dan komunikasisecara terintegrasi, sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi dan kondisi.
Perencanaan pembelajaran meliputi penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran dan penyiapan media dan sumber belajar, perangkat penilaian pembelajaran, dan skenario pembelajaran.
PenyusunanSilabusdan RPP disesuaikanpendekatan pembelajaran yang digunakan.
1. Silabus
Silabus merupakan acuanpenyusunan kerangka pembelajaran untuk setiap bahan kajian mata pelajaran. Silabus paling sedikitmemuat:
a. Identitas mata pelajaran (khususSMP/MTs/SMPLB/Paket B dan SMA/MA/SMALB/SMK/MAK/Paket C/ Paket C Kejuruan);
b. Identitas sekolah meliputi nama satuan pendidikan dan kelas;
c. kompetensiinti, merupakan gambaran secara kategorial mengenai kompetensi dalam aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang harusdipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas dan mata pelajaran;
d. kompetensi dasar, merupakan kemampuan spesifik yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang terkait muatan atau mata pelajaran;
e. tema (khusus SD/MI/SDLB/Paket A);
f. materi pokok, memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator pencapaian kompetensi;
g. pembelajaran, yaitu kegiatan yang dilakukan oleh pendidik dan peserta didik untuk mencapai kompetensi yang diharapkan;
h. penilaian, merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk menentukan pencapaian hasil belajar peserta didik;
i. alokasi waktu sesuai dengan jumlah jam pelajaran dalam struktur kurikulum untuk satu semester atau satu tahun; dan
j. sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam sekitar atau sumber belajar lain yang relevan.
Silabus dikembangkan berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi untuk satuan pendidikan dasar dan menengah sesuai dengan pola pembelajaran pada setiap tahun ajaran tertentu.Silabus digunakan sebagai acuan dalam pengembangan rencana pelaksanaan pembelajaran.
2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana kegiatan pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih. RPP dikembangkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran peserta didik dalam upaya mencapai Kompetensi Dasar (KD).
Setiap pendidik pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, efisien, memotivasi
peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.RPP disusun berdasarkanKD atau subtemayang dilaksanakan dalamsatu kali pertemuan atau lebih.
Komponen RPP terdiri atas:
a. identitas sekolahyaitunamasatuanpendidikan
b. identitasmatapelajaranatautema/subtema;
c. kelas/semester;
d. materipokok;
e. alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian KD dan beban belajar dengan mempertimbangkan jumlah jam pelajaran yang tersedia dalam silabus dan KD yang harus dicapai;
f. tujuan pembelajaran yang dirumuskan berdasarkan KD, dengan menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur, yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan;
g. kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi;
h. materi pembelajaran, memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator ketercapaian kompetensi;
i. metode pembelajaran, digunakan oleh pendidik untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik mencapai KD yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik
dan KD yang akan dicapai;
j. media pembelajaran, berupa alat bantu proses pembelajaran untuk menyampaikan materi pelajaran;
k. sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam sekitar, atau sumber belajar lain yang relevan;
l. langkah-langkah pembelajaran dilakukan melalui tahapan pendahuluan, inti, dan penutup; dan
m. penilaian hasil pembelajaran.
3. Prinsip Penyusunan RPP
Dalam menyusun RPP hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut.
a. Perbedaan individual peserta didikantara lain kemampuan awal, tingkat intelektual, bakat, potensi, minat, motivasi belajar, kemampuan sosial, emosi, gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma, nilai, dan/atau lingkungan peserta didik.
b. Partisipasi aktif peserta didik.
c. Berpusat pada peserta didik untuk mendorong semangat belajar, motivasi, minat, kreativitas, inisiatif, inspirasi, inovasi dan kemandirian.
d. Pengembangan budaya membaca dan menulisyang dirancang untuk mengembangkan kegemaran membaca, pemahaman beragam bacaan, dan berekspresi dalam berbagai bentuk tulisan.
e. Pemberian umpan balik dan tindak lanjutRPP memuat rancangan program pemberian umpan balik positif, penguatan, pengayaan, dan remedi.
f. Penekanan pada keterkaitan dan keterpaduanantara KD, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian, dan sumber belajar dalam satu keutuhan pengalaman belajar.
g. Mengakomodasi pembelajaran tematik-terpadu, keterpaduan lintas mata pelajaran, lintas aspek belajar, dan keragaman budaya.
h. Penerapan teknologi informasi dan komunikasisecara terintegrasi, sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi dan kondisi.
Sunday, June 2, 2013
DESIGNING AND CONDUCTING SUMMATIVE EVALUATIONS
MAKALAH
MATA KULIAH DESAIN PEMBELAJARAN
OLEH KELOMPOK 10:
1. MUHAMMAD NUZLI
2. JUNI MARIANA
PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNOLOGI PENDIDIKAN
PASCASARJANA UNIVERSITAS JAMBI
TAHUN 2009
Chapter 12
Designing and Conducting Summative Evaluations
Tujuan
-
Jelaskan
tujuan evaluasi sumatif.
-
Jelaskan
dua tahap evaluasi sumatif dan Keputusan yang dihasilkan dari masing-masing
tahap.
-
Merancang
sebuah evaluasi sumatif untuk membandingkan set kandidat alternatif bahan
pengajaran.
-
Kontras formatif dan evaluasi sumatif dengan
tujuan dan desain.
Latar belakang
Anda
telah belajar bahwa evaluasi formatif adalah proses pengumpulan data dan
informasi dalam rangka untuk meningkatkan efektivitas pengajaran. Dalam kontras
yang tajam adalah evaluasi sumatif. Ini adalah proses pengumpulan data dan
informasi dalam rangka untuk membuat keputusan tentang perolehan atau
continnued penggunaan beberapa instruksi.
Perbedaan
antara formatif dan sumatif evaluasi menjadi penting beberapa dekade yang lalu
ketika pendukung untuk setiap baru kurikulum sekolah umum dan masing-masing
sistem pengiriman media baru mengklaim bahwa lebih baik dibandingkan pesaingnya.
Studi dilakukan sesegera mungkin untuk menentukan "pemenang". Sering
kali tidak melakukan inovasi serta instruksi tradisional. Hal itu tidak
mengejutkan evaluator berpengalaman, yang tahu bahwa inovasi itu benar-benar
dalam bentuk konsep sementara insruction tradisional telah digunakan, dan
direvisi, selama bertahun-tahun.
Argumen
persuasif dilakukan untuk menunda perbandingan seperti itu sampai suatu inovasi
telah formatively dievaluasi dan direvisi menjadi titik bahwa semua masalah
utama yang dikeluarkan, dan itu cocok untuk penggunaan rutin. Kalau begitu
Apakah sesuai untuk membandingkan inovasi bentuk-bentuk lain instruksi atau
dokumen persis apa yang bisa melakukan inovasi baru dalam hal kinerja peserta
didik, sikap, reaksi instruktur, biaya, daya tahan, dan kompatibilitas dengan
instruksi lain dalam sebuah kurikulum atau organisasi. Sebuah studi sumatif dapat dilakukan untuk
mendokumentasikan efek dari satu inovasi.
Untuk desainer, begitu pentingnya evaluasi
formatif untuk penggunaan efektif dari proses desain sistematis tidak dapat
dilebih-lebihkan. Setiap perancang harus dapat
melakukan evaluasi formatif dengan percaya diri. Demikianlah tidak sebanyak
kasus dengan evaluasi sumatif seperti yang awalnya dipahami. Ketika sampai pada
studi yang tidak memihak efek pengiriman yang inovatif sistem atau kurikulum
yang inovatif, atau keduanya, sebagian besar pengambil keputusan tidak ingin
belajar untuk dilakukan oleh pengembang atau advokasi untuk salah satu format
bersaing pengajaran; demikian, eksternal atau pihak ketiga penilai sering
direkrut untuk melakukan evaluasi sumatif.
Dalam
beberapa tahun terakhir yang tenor evaluasi sumatif telah berubah.
Pertanyaannya tidak lagi, "Mana yang lebih baik?" Sebaliknya itu
adalah, "Apakah intervensi, termasuk instruksi, memecahkan masalah yang
menyebabkan kebutuhan untuk pengajaran di tempat pertama?" Dengan kata
lain, pengajaran sedang dianggap sebagai solusi untuk masalah, dan evaluasi
sumatif akhir pertanyaannya adalah, "Apakah itu menyelesaikan
masalah?"
Tapi,
ini bukan pertanyaan kami juga meminta dalam konteks kinerja evaluasi formatif?
Ya, benar, tetapi dengan tujuan yang sangat berbeda. Pada tahap evaluasi
formatif kami ingin menggunakan informasi untuk merevisi instruksi sehingga
akan mempromosikan penggunaan keterampilan dan efektivitas keterampilan dalam
konteks kinerja. Sekarang, dalam evaluasi sumatif, kami meminta apakah, setelah
evaluasi formatif (atau apa pun strategi desain telah digunakan oleh
pengembang) selesai, instruksi tersebut efektif dalam memecahkan masalah
kinerja kami.
Bunga
telah bergeser dari inovasi dan perbandingan laporan kinerja posttest
demonstrasi kinerja peserta didik dalam konteks di mana keterampilan
dimaksudkan untuk digunakan. Apakah mereka digunakan, dan cara kerjanya? Dalam
rangka menjawab pertanyaan-pertanyaan ini, ada dua tahap evaluasi sumatif. Yang pertama berfokus pada hubungan antara
instruksi minat dan kebutuhan organisasi. Analisis ini dilakukan melalui
penggunaan dokumentasi yang tersedia. Tahap kedua adalah uji coba lapangan dari
instruksi yang mirip dengan fase ketiga evaluasi formatif, kecuali sekarang
dilakukan untuk tujuan yang berbeda-yaitu, untuk menentukan apakah itu
menghasilkan hasil yang diinginkan untuk pengambil keputusan.
Pada bagian berikutnya, kita akan merujuk pada
waktu yang berbeda untuk pengajaran dan bahan pengajaran. Kami menggunakan
istilah tersebut dengan arti yang sama. Tujuan kami adalah untuk merujuk pada
evaluasi sumatif bentuk apa pun bahwa instruksi mungkin membutuhkan,. Apakah
itu video, instruktur-dipandu, diri-bahan pengajaran, atau instruksi berbasis
komputer. Jadi, ketika kita menggunakan istilah instruksi atau bahan
pengajaran, Anda harus menganggap mereka berarti segala bentuk instruksi.
Konsep
Sumatif
evaluasi didefinisikan sebagai evaluasi desain pembacaan data untuk
memverifikasi efektivitas pengajaran pelajar. Tujuan utamanya adalah untuk
membuat pergi-tidak-pergi keputusan tentang pemeliharaan saat ini digunakan
bahan pengajaran atau sekitar mengadopsi bahan yang memiliki potensi untuk
pertemuan organisasi didefinisikan kebutuhan instruksional. Bahan-bahan yang
dievaluasi mungkin atau mungkin tidak mengalami evaluasi formatif dan revisi.
Bahan dievaluasi mungkin berasal dari penerbit komersial, sebuah perusahaan
konsultan, atau individu. Ruang lingkup materi yang bervariasi juga. Mereka
mungkin dimaksudkan untuk satu hari lokakarya, kursus singkat dari beberapa
jenis, atau untuk satu semester atau tahun pengajaran. Ruang lingkup materi
tidak mengubah desain dasar dari penelitian. Sebaliknya, itu mempengaruhi jumlah
waktu yang diperlukan untuk menyelesaikannya.
Sebuah
evaluasi sumatif memiliki dua fase utama: penilaian ahli dan uji coba lapangan.
Tujuan dari tahap penilaian ahli untuk menentukan apakah saat ini digunakan
instruksi atau instruksi calon lainnya memiliki potensi untuk pertemuan
organisasi didefinisikan kebutuhan instruksional. Tujuan dari tahap uji coba
lapangan untuk mendokumentasikan efektivitas pengajaran yang menjanjikan dengan
anggota kelompok sasaran dalam pengaturan dimaksud. Analisis dan keputusan yang
harus dibuat selama setiap tahap dan evaluasi kegiatan yang mendukung
masing-masing dapat dilihat pada Gambar 12.1.
|
Angka 12,1
Pendapat Ahli dan Bidang
Uji Coba Langkah Evaluasi sumatif
Kegiatan
yang dilakukan dalam tahap penilaian ahli untuk memutuskan apakah calon
instruksi menjanjikan meliputi (l) mengevaluasi kesesuaian antara kebutuhan
organisasi dan calon instruksional pengajaran, (2) evaluasi kelengkapan dan
ketepatan calon pengajaran, (3) mengevaluasi strategi instruksional kandidat
yang terkandung dalam pengajaran, (4) mengevaluasi kegunaan dari instruksi, dan
(5) menentukan saat ini pengguna 'kepuasan dengan instruksi. Ketika instruksi
yang telah ditetapkan disesuaikan dengan kebutuhan organisasi, sistematis
dirancang dan dikembangkan, dan dievaluasi formatively sebelum evaluasi
sumatif, maka tahap penilaian ahli yang telah dicapai. Tahap penilaian para
ahli adalah penting ketika organisasi tidak terbiasa dengan instruksi dan sejarah
perkembangan.
Tahap uji coba lapangan memiliki dua komponen.
Yang pertama adalah hasil analisis, yang melibatkan menentukan efek
instruksi pada peserta didik keterampilan, di tempat kerja (transfer), dan pada
organisasi (perlu resolusi). Komponen kedua, yang disebut analisis manajemen,
meliputi penilaian sikap instruktur dan supervisor yang terkait dengan kinerja
pelajar, pelaksanaan kelayakan, dan biaya.
Sidang lapangan untuk evaluasi sumatif termasuk
mendokumentasikan kinerja dan sikap pelajar, mendokumentasikan instruktur /
pelaksana sikap, dan mendokumentasikan prosedur dan sumber daya yang diperlukan
untuk melaksanakan instruksi. Tujuan utama dari percobaan lapangan adalah untuk
menemukan baik kekuatan dan kelemahan dari instruksi, untuk menentukan
penyebabnya, dan untuk mendokumentasikan kekuatan dan masalah.
Baik penilaian ahli dan uji coba lapangan dapat
difokuskan pada satu set bahan pengajaran atau pada set bersaing bahan.
Biasanya para ahli tahap penilaian digunakan untuk
memilih di antara instruksi yang tersedia dalam rangka untuk memilih satu atau
dua set bahan yang muncul paling menjanjikan untuk sidang lapangan. Kedua tahap
dijelaskan secara lebih rinci dalam bagian berikut. Dalam membaca materi pada
tahap penilaian ahli, menganggap bahwa instruksi untuk dia dievaluasi adalah
asing bagi Anda dan bahwa Anda dihadapkan dengan keputusan untuk
merekomendasikan pengeluaran apakah upaya dan biaya tambahan untuk sidang lapangan.
Keputusan ahli dari tahap Evaluasi sumatif
Analisis kesesuaian
Kebutuhan organisasi Terlepas dari apakah evaluasi sumatif melibatkan bahan perbandingan
atau terfokus pada satu set bahan pengajaran, penilai harus menentukan
kesesuaian antara kebutuhan organisasi, karakteristik pembelajar sasaran
mereka, dan kebutuhan dan karakteristik bahan kandidat yang dirancang untuk
alamat. Untuk melakukan analisis kesesuaian, Anda harus terlebih dahulu
memperoleh gambaran yang jelas dari kebutuhan organisasi, yang mencakup
gambaran yang akurat catatan perilaku dan karakteristik sasaran peserta didik.
Setelah mendapat informasi ini, anda harus mencari bahan pengajaran yang
memiliki potensi untuk memenuhi kebutuhan organisasi. Untuk setiap rangkaian
bahan kandidat diidentifikasi, anda harus mendapatkan gambaran yang jelas
tentang sasaran dan tujuan dari instruksi dan khalayak sasaran yang
dimaksudkan. Informasi ini kadang-kadang dapat ditemukan dalam kata pengantar
atau pendahuluan dalam bahan sendiri atau dalam instruktur manual. Jika penjelasan ini terlalu umum, maka
Anda mungkin ingin menghubungi penerbit bahan-bahan untuk informasi lebih
rinci.
Sumber daya Anda juga harus menganalisis kesesuaian antara
sumber daya organisasi telah tersedia untuk pembelian dan melaksanakan
instruksi al bahan dan biaya untuk memperoleh dan menginstal bahan kandidat. Bahan yang terlalu mahal, namun efektif, sering tidak dapat
dipertimbangkan oleh sebuah organisasi. Fasilitas dan peralatan yang tersedia
dalam organisasi dan mereka yang diperlukan untuk melaksanakan instruksi juga
harus kontras.
Setelah
diperoleh deskripsi yang memadai, Anda harus membandingkan (1) kebutuhan
organisasi kebutuhan versus dibahas dalam materi, (2) organisasi
kelompok-kelompok sasaran versus kelompok sasaran untuk bahan-bahan, dan (3)
sumber daya organisasi versus persyaratan untuk mendapatkan dan melaksanakan
instruksi. Informasi dari analisis kesesuaian Anda harus dibagi dengan para
pengambil keputusan yang tepat. Meskipun Anda mungkin akan diminta untuk
membuat rekomendasi, orang-orang yang membuat keputusan akhir mengenai calon
yang bahan-bahan untuk menyertakan dalam evaluasi sumatif, atau apakah bahkan
melanjutkan evaluasi, akan bervariasi dari satu organisasi yang lain.
Beberapa kelompok pertanyaan yang terkait dengan desain
material berkualitas harus ditujukan untuk instruksi apapun yang dipilih untuk
evaluasi sumatif. Pertanyaan-pertanyaan ini harus dijawab sebelum melakukan uji
coba lapangan semua bahan-bahan dengan peserta didik. - Apakah
bahan dan mendampingi setiap penilaian yang akurat dan lengkap?
- Apakah
strategi instruksional yang memadai untuk mengantisipasi jenis hasil
pembelajaran?
- Bahan-bahan
yang dapat digunakan secara efektif?
- Apakah saat ini pengguna bahan puas?
Jika beberapa atau semua bahan calon dinilai tidak
sehat dalam aspek-aspek penting ini, kemudian melanjutkan evaluasi sumatif akan
menjadi sia-sia. Pengawas harus diberitahu tentang
penilaian Anda mengikuti tahap ini evaluasi sumatif, dan sekali lagi mereka
harus ditanya apakah mereka ingin melanjutkan evaluasi sumatif.
Cara di
mana kita merancang dan menjalankan fase ini evaluasi mirip dengan beberapa
strategi yang digunakan dalam satu-ke-satu evaluasi, tapi itu memiliki beberapa
ciri khas juga. Mari kita pertimbangkan masing-masing kelompok pertanyaan pada
gilirannya.
Analisis konten Karena Anda mungkin tidak akan menjadi ahli konten dalam
bahan-bahan Anda mengevaluasi, mungkin perlu untuk melibatkan ahli isi sebagai
konsultan. Yang harus Anda pertimbangkan adalah cara terbaik untuk menggunakan
ahli. Salah satu strategi akan menyediakan para ahli dengan salinan semua bahan
kandidat dan meminta mereka untuk menilai keakuratan dan kelengkapan
bahan-bahan untuk tujuan yang dinyatakan organisasi. Yang lebih baik, lebih
hemat biaya-strategi yang efektif akan bekerja dengan para ahli (s) untuk
menghasilkan sebuah analisis instruksional tujuan yang dinyatakan. Dokumen ahli
(s) menghasilkan harus mencakup baik tujuan analisis dan analisis keterampilan
bawahan. Sebuah kerangka yang mengidentifikasi dan urutan langkah-langkah utama
dan keterampilan bawahan akan tujuan standar yang berharga dengan mana Anda
dapat mengevaluasi keakuratan dan kelengkapan bahan setiap calon.
Bagaimana
kerangka digunakan? Keterampilan termasuk dalam kerangka kerja dapat dikonversi
ke daftar atau skala penilaian penilai menggunakan untuk meninjau dan menilai
kualitas kandidat yang menyertai setiap materi dan tes.
Analisis
Desain Serupa dengan
satu-ke-satu evaluasi formatif, Anda perlu mengevaluasi kecukupan komponen
strategi pengajaran termasuk dalam bahan kandidat. Sebagai evaluator eksternal,
Anda mungkin tidak tahu apakah komponen-komponen tertentu dari strategi yang
hadir, dan jika ada, apakah mereka memiliki potensi untuk mendapatkan dan
mempertahankan peserta didik perhatian. Sekali lagi, daftar periksa yang dapat
digunakan untuk meninjau dan membandingkan bahan-bahan yang akan menjadi
kandidat yang paling menyeluruh dan menghemat waktu pendekatan.
Dalam mengembangkan daftar periksa, Anda harus
daftar komponen strategi pengajaran di kolom kiri jauh dan menggunakan kolom
yang tersisa untuk merekam informasi terkait tentang calon bahan. Meskipun komponen-komponen dasar dari strategi tidak berubah, Anda
mungkin ingin mengadopsi kriteria yang terkait dengan masing-masing komponen
berdasarkan jenis hasil belajar (s) dibahas dalam materi. Tanggapan penilai
format juga dapat diharapkan bervariasi berdasarkan sifat instruksi.
Kebutuhan dan Analisis Kelayakan. wilayah ketiga pertanyaan tentang bahan
pengajaran berkaitan dengan utilitas dari bahan kandidat. Untuk setiap set,
Anda harus mempertimbangkan faktor-faktor seperti ketersediaan panduan atau
silabus pelajar dan instruktur manual. Faktor-faktor yang terkait dengan
ketahanan bahan pertimbangan lain. Lainnya adalah sumber daya khusus,-seperti
kemampuan instruktur, peralatan, atau lingkungan (misalnya, pusat pembelajaran)
yang diperlukan. Sebuah utilitas perhatian adalah apakah bahan-bahan kelompok
atau individu memerlukan mondar-mandir. Anda mungkin juga ingin untuk meninjau
kembali masalah biaya relatif mendapatkan dan menerapkan bahan-bahan. Bahkan setiap faktor yang dapat
meningkatkan atau membatasi kegunaan bahan untuk organisasi harus
dipertimbangkan.
Untuk desain ini bagian dari evaluasi sumatif,
Anda mungkin perlu untuk mewawancarai orang-orang dalam organisasi yang meminta
evaluasi. Melalui diskusi dengan mereka Anda dapat memastikan bahwa Anda telah
menentukan kebutuhan mereka, sumber daya, dan kendala. Mereka dapat membantu
untuk mengidentifikasi utilitas pertanyaan yang Anda mungkin tidak
dipertimbangkan.
Menggunakan utilitas pertanyaan yang Anda pilih,
Anda dapat merancang bentuk ringkasan untuk memfokuskan perhatian pada setiap
pertanyaan yang Anda mengevaluasi kembali semua bahan kandidat. Seperti pada contoh sebelumnya, pertanyaan-pertanyaan penting yang
dapat didaftarkan di kolom sebelah kiri checklist Anda dan kolom tanggapan yang
terpisah disediakan untuk setiap set bahan. Salah satu perbedaan antara daftar
ini dan yang sebelumnya adalah bahwa Anda mungkin perlu memasukkan informasi
yang berkaitan dengan deskriptif setiap rangkaian bahan bukan sekadar menilai
ada atau tidak adanya kriteria yang dipilih. Singkat meringkas informasi
deskriptif dalam bentuk tabel akan membantu Anda dalam membuat perbandingan
yang sesuai di dalam merumuskan materi dan rekomendasi Anda.
Current User Analisis Ada
satu analisis yang lain mungkin ingin Anda sertakan dalam desain. Ini adalah
untuk mencari informasi tambahan tentang bahan calon dari organisasi yang
berpengalaman dalam menggunakan mereka. The names
of current users Nama-nama pengguna saat ini seringkali dapat diperoleh
dari penerbit bahan-bahan.
Jenis
informasi apa yang harus Anda mencari dari para pengguna? Satu jenis informasi
yang melibatkan data tentang target pembelajar dalam pengaturan lain. Sebagai
contoh, apa yang mereka masuk perilaku dan motivasi untuk mempelajari materi?
Apakah mereka pretest dan posttest tingkat kinerja menggunakan instruksi?
Akhirnya, apa yang mereka tentang bahan sikap?
Jenis
informasi lain yang berkaitan dengan persepsi instruktur dari bahan. Sebagai
contoh, adalah bahan mudah digunakan? Masalah apa yang telah mereka alami dalam
pelaksanaan materi? Sumber daya apa yang diperlukan untuk menggunakannya?
Apakah mereka berencana untuk terus menggunakan bahan-bahan, dan jika tidak,
mengapa?
Tergantung
pada logistik yang terlibat, Anda mungkin ingin melakukan perjalanan ke
organisasi lain, atau Anda dapat memutuskan untuk mengumpulkan informasi
melalui kuesioner dan wawancara telepon. Bagaimanapun anda harus merencanakan
dengan cermat sebelum memperoleh informasi.
Pada
titik ini Anda telah menyimpulkan penilaian ahli tahap evaluasi sumatif.
Berdasarkan data yang dikumpulkan, Anda harus dapat menentukan apakah uji coba
lapangan tahap evaluasi sumatif itu dibenarkan dan untuk merekomendasikan yang
paling menjanjikan set mengatur atau bahan untuk tahap uji coba lapangan.
Evaluasi desain dan prosedur yang digunakan untuk melakukan ini bagian dari
evaluasi harus didokumentasikan dalam laporan evaluasi bersama-sama dengan
rekomendasi dan dasar pemikiran Anda. Gambar 12,2 mengilustrasikan urutan
tugas-tugas yang terlibat dalam tahap penilaian ahli dan sumatif evaluator
membuat keputusan sebagai kemajuan mereka percobaan lapangan diberi instruksi.
|
|||||||
|
Memuaskan? Hilangkan dari pertimbangan lebih lanjut
Tidak
Ya
Memuaskan? Hilangkan dari pertimbangan lebih lanjut
Tidak
Ya
Memuaskan? Hilangkan dari pertimbangan lebih lanjut
Tidak
Ya
Memuaskan? Hilangkan dari pertimbangan lebih lanjut
Tidak
Ya
Memuaskan? Hilangkan dari pertimbangan lebih lanjut
Tidak
Ya
Gambar
12.2
Fase Bidang Uji Coba dari Evaluasi Sumatif
Analisis hasil. Tahap kedua dari
evaluasi sumatif adalah sidang lapangan. Selama persidangan instruksi dilaksanakan sebagaimana dimaksud, dalam
organisasi, dan dengan sasaran yang dipilih pelajar. Sidang lapangan biasanya
mencakup bagian-bagian berikut: perencanaan untuk evaluasi, mempersiapkan untuk
pelaksanaan, pelaksanaan pengajaran dan pengumpulan data, meringkas dan
menganalisis data, dan pelaporan hasil.
Tabel 12.1 berisi sebuah matriks yang merangkum kegiatan-kegiatan yang
berkaitan dengan setiap bagian dari evaluasi. Setiap
kolom dipimpin oleh salah satu bagian utama, dan kegiatan yang berkaitan dengan
masing-masing tercantum di bawah. Seluruh kegiatan dalam kolom pertama,
"Perencanaan," harus diselesaikan dari atas ke bawah sebelum memulai
kegiatan pada kolom kedua, "Mempersiapkan." Demikian pula, kegiatan
di kolom kedua harus diurutkan dari atas ke bawah, dan mereka harus selesai
sebelum pindah ke kolom ketiga, "Pelaksana / Pengumpulan Data." At the point of instruction implementation and data
collection, however, this top-to-bottom sequencing pattern within each part ceases.
Pada titik instruksi pelaksanaan dan pengumpulan data, hal ini atas-ke-bawah
urutan pola dalam setiap bagian berhenti. Data yang terkait dengan
masing-masing daerah (di baris) harus dikumpulkan dengan waktu yang paling
efisien dan biaya jadwal. Hal ini berlaku untuk urutan data laporan ringkasan
dan bagian, serta. Kegiatan dalam tiga kolom terakhir disajikan dalam urutan
ini hanya untuk menggambarkan hubungan mereka dengan kegiatan-kegiatan yang
disebutkan dalam dua kolom pertama. Paragraf berikut ini menggambarkan masing-masing uji coba lapangan kegiatan
sumatif secara lebih rinci.
Perencanaan. Kegiatan
perencanaan pertama adalah desain bidang Anda sidang. Sifat dari desain
tergantung pada beberapa faktor, termasuk penilaian kebutuhan, sifat bahan, dan
apakah bahan-bahan yang bersaing disertakan. Anda mungkin perlu mengevaluasi
hanya satu set bahan menggunakan satu kelompok, satu set materi menggunakan
beberapa kelompok dengan karakteristik yang berbeda atau dalam situasi yang
berbeda, atau set bersaing bahan-bahan dengan menggunakan kelompok-kelompok
yang sebanding dan pengaturan.
Aktivitas
desain lain adalah untuk menggambarkan dengan jelas pertanyaan-pertanyaan harus
dijawab selama penelitian. Pada dasarnya, pertanyaan Anda harus menghasilkan
informasi untuk kedua hasil analisis (dampak pada pelajar, pekerjaan, dan
organisasi) dan analisis manajemen. Pertanyaan pasti akan berhubungan dengan
peserta didik perilaku entry-level, pretest dan posttest mereka performa di
tujuan, dan sikap mereka. Mereka mungkin juga berkaitan dengan setiap sumber
daya, peralatan, atau fasilitas yang diperlukan. Mereka bisa berhubungan dengan
keterampilan dan sikap dari mereka yang bertanggung jawab untuk melaksanakan
instruksi. Orang lain mungkin berhubungan dengan prosedur dan jadwal
pelaksanaan. Bidang yang tepat pertanyaan Anda masukkan akan bergantung pada
sifat dan sumber daya untuk belajar.
Di
samping pertanyaan-pertanyaan terkait dengan kinerja dalam konteks
pembelajaran, ada seluruh rangkaian pertanyaan tentang kinerja dalam konteks
transfer. Rencana harus dibuat untuk melakukan tindak lanjut kegiatan dengan
beberapa atau semua peserta dalam instruksi. Wawancara, kuesioner, dan
pengamatan dapat digunakan dengan baik pelajar dan manajer, rekan kerja, dan
bawahan dalam rangka untuk menentukan dampak dalam konteks kinerja. Jenis yang
sama pertanyaan yang termasuk dalam sidang lapangan dalam evaluasi formatif
juga akan ditanya di sini dan harus direncanakan dengan baik sebelum studi.
Dengan
bahan-bahan pengajaran dan evaluasi kerangka desain di tangan, Anda dapat
menggambarkan sumber daya, fasilitas, dan peralatan yang sesuai untuk studi.
Kegiatan ini meliputi perencanaan sebelum sampel, karena adanya
keterbatasan-keterbatasan Anda temui di daerah ini pasti akan mempengaruhi sifat
dari grup Anda dapat menggunakan awalnya Rencana persyaratan yang ideal dan
kemudian berunding untuk menentukan kelayakan permintaan ini.
Tabel 12.1 Tinjauan Kegiatan Ujian untuk Evaluasi sumatif
Menyiapkan
|
Pelaksana / Mengumpulkan
Data
|
Meringkas dan
Analisa Data
|
Pelaporan Hasil
|
|
Desain evaluasi
|
Memperoleh
jadwal instrumen Set instruksi dan pengujian Buat / Memperbaiki silabus
|
|
|
Jelaskan
keterbatasan desain
|
Gambarkan hasil
analisis sumber daya, fasilitas, peralatan yang diperlukan
|
Memperoleh
sumber daya, fasilitas, peralatan
|
Memadai?
(Observasi, Wawancara, Kuesioner)
|
Jelaskan masalah dengan sumber daya, fasilitas, dan peralatan
|
Rekomendasi dan
alasan
|
Jelaskan yang
ideal untuk masuk perilaku / karakteristik kelompok sasaran
Jelaskan jumlah kelompok dan individu yang
diperlukan
|
Pilih sampel
Verifikasi entry perilaku (data) Jadwal pembelajar
|
Pelajar kinerja? (Pre-/Posttests)
Sikap pelajar?
(Observasi, Wawancara, Kuesioner Kinerja dalam pekerjaan peserta didik
konteks (Gunakan, Efek?)
|
Item-by-analisis
obyektif untuk kelompok dan individu
Cross-test ringkasan oleh kelompok dan individu
dengan tujuan
Sikap musim panas
|
Penjelasan, rekomendasi, alasan untuk pelajar, organisasi pekerjaan dan
dampak
|
Analisis manajemen
Jelaskan keahlian / kemampuan instruktur atau
manajer
Jelaskan jumlah instruktur yang diperlukan
|
Pilih instruktur
Verifikasi keterampilan Jadwal instruktur
|
Keabsahan pelaksanaan?
Modifikasi?
(Observasi, Wawancara)
|
Jelaskan masalah dengan Instruktur oleh objektif
|
Rekomendasi dan
alasan
|
Merencanakan dan
mengembangkan pelatihan yang diperlukan untuk instruktur / manajer
|
Memberikan
pelatihan bagi instruktur
|
Pelatihan
efektif?
(Observasi,
Wawancara)
|
Describe Jelaskan masalah pelaksanaan dengan tujuan dan
kegiatan
|
Rekomendasi dan
alasan
|
Dengan
sumber daya yang tersedia masalah diselesaikan, Anda dapat mengalihkan
perhatian Anda untuk menggambarkan target yang ideal pelajar. Resep Anda harus
menyertakan entri mereka perilaku dan karakteristik lain yang relevan untuk
bahan (misalnya, pengalaman sebelumnya, posisi sekarang, dan tujuan pribadi).
Anda juga perlu menentukan jumlah peserta didik anda perlu (atau mampu) dan
berapa banyak kelompok yang Anda perlukan. Dalam membuat penentuan ini, Anda harus
memperkirakan konservatif, karena kualitas dan bukan kuantitas data adalah
kriteria. 20 sering dipilih untuk 30 hati-hati orang-orang yang benar-benar
wakil dari kelompok sasaran akan cukup. Grup Istilah ini tidak dimaksudkan untuk menyimpulkan
kelompok-mondar-mandir instruksi; itu mengacu pada jumlah individu dari data
yang akan dikumpulkan.
Setelah
Anda tahu berapa banyak peserta didik akan dimasukkan dalam studi, Anda dapat
memutuskan berapa banyak instruktur atau manajer Anda perlu. Selain jumlah
ideal untuk menyertakan, Anda harus menjelaskan keahlian mereka perlu untuk
melaksanakan instruksi. Ketersediaan instruktur yang tepat dapat menyebabkan
Anda memodifikasi jumlah peserta didik dalam desain. Jika membatasi peserta
didik tidak layak, maka Anda mungkin harus merencanakan untuk melatih beberapa
instruktur.
Akhir
kegiatan perencanaan adalah untuk mengembangkan mungkin orientasi dan pelatihan
bagi instruktur. Evaluasi sumatif yang baik akan memerlukan kerja sama dari
orang-orang yang melaksanakan instruksi. Mereka harus merasa bahwa mereka
adalah bagian penting dari studi ini, bahwa-mereka informasi, dan bahwa
pendapat mereka menghitung. Mengembangkan hubungan awal dengan kelompok ini dan
mempertahankan hubungan kerja sama di seluruh studi akan meningkatkan kualitas
percobaan lapangan dan data Anda dapat memperoleh. Satu terakhir hati-hati:
instruktur harus percaya bahwa anda tidak mengevaluasi baik mereka atau
pembelajar. Sejak awal harus fokus pada instruksi mengevaluasi. Membangun
kepercayaan dan menjadi peka terhadap peserta didik kebutuhan akan membantu memastikan
akses Anda ke pengaturan dan data. Bahkan, ini mungkin merupakan ide yang baik
untuk merujuk kepada mereka sebagai pelaksana / evaluator seluruh studi.
Menyiapkan. Kegiatan
dalam tahap persiapan mengalir dari keputusan yang dibuat selama tahap
perencanaan. Mereka melibatkan mendapatkan semua bahan, instrumen, sumber daya,
dan orang-orang yang ditentukan. Ketika trade-off harus dilakukan antara apa
yang diresepkan dan apa saja yang tersedia, Anda mungkin perlu untuk mencatat
perubahan-perubahan ini di bagian keterbatasan laporan Anda.
Pelaksana / Mengumpulkan data. Selama pelaksanaan instruksi Anda harus mengumpulkan semua jenis
data yang ditentukan. Anda mungkin termasuk tolok ukur kinerja, pengamatan,
wawancara, dan kuesioner. Kepadatan pengumpulan data Anda akan tergantung baik
pada pertanyaan-pertanyaan dan sumber daya Anda. Minimal Anda akan ingin
pretest-posttest data dan informasi tentang pembelajar 'persepsi dari
bahan-bahan dan prosedur. Informasi ini biasanya dapat diperoleh dengan harga
murah dan diam-diam oleh instruktur. Setelah jumlah waktu yang tepat telah
berlalu, melakukan tindak lanjut evaluasi dalam konteks kinerja.
Meringkas dan menganalisis data. Ringkasan data teknik yang telah dijelaskan untuk uji coba lapangan
evaluasi formatif sesuai untuk uji coba lapangan sumatif. Minimal Anda akan
ingin untuk menghasilkan tujuan-by-item tabel dan untuk meringkas pembelajar
'kinerja kelompok dan individu. Anda juga akan ingin membuat tabel untuk
membandingkan kemajuan individu dan kelompok dari pretests untuk menggambarkan
posttests dan penggunaannya dalam konteks kinerja.
Dalam
menganalisa data, Anda akan ingin untuk mendokumentasikan daerah-daerah dari
instruksi yang tidak efektif dan alasan potensi kelemahan. Anda juga akan ingin
area dokumen instruksi yang efektif. Selama evaluasi sumatif uji coba lapangan,
penting untuk menyediakan analisis yang seimbang baik dari kekuatan dan
kelemahan dari bahan. Berfokus pada kelemahan hanya akan menghasilkan laporan
yang bias dari nilai bahan.
Pelaporan Hasil. Sifat
dari laporan evaluasi sumatif Anda tergantung pada desain Anda. Jika Anda termasuk baik penilaian ahli dan
uji coba lapangan tahap, maka keduanya harus didokumentasikan dalam laporan.
Untuk masing-masing Anda harus menjelaskan tujuan umum, pertanyaan-pertanyaan
khusus, rancangan dan prosedur, hasil, dan rekomendasi dan dasar pemikiran
Anda. Alasan untuk rekomendasi Anda harus berlabuh di data yang ada dalam
bagian hasil.
Anda harus selalu mempertimbangkan pembaca ketika
Anda merancang dan menghasilkan laporan Anda. Setelah
melakukan analisa terhadap beberapa laporan evaluasi program, Fitzpatrick,
Worthen, dan Sanders (2004) menyimpulkan bahwa, meskipun laporan yang
informatif, mereka juga arsenik di media cetak! Anda mungkin ingin mengikuti
format saran untuk pengobatan masalah ini. Mereka menyarankan mulai laporan
dengan ringkasan eksekutif atau abstrak yang menyoroti Anda: akhir rekomendasi
dan alasan. Pembaca dapat selektif membaca sisa dokumentasi teknis untuk
memverifikasi kualitas prosedur atau validitas kesimpulan Anda. (Anda dapat
mengevaluasi cara formatif laporan teknis seperti yang akan Anda mengevaluasi cara
formatif instruksi.)
Perbandingan
Evaluasi formatif dan sumatif
Formatif
dan evaluasi sumatif berbeda dalam beberapa aspek. Perbedaan ini diringkas
dalam Tabel 12.2. Perbedaan pertama adalah berkaitan dengan tujuan untuk
melaksanakan setiap jenis evaluasi. Evaluasi formatif dilakukan untuk menemukan
kelemahan dan masalah dalam instruksi untuk merevisinya. Sumatif evaluasi
dilakukan untuk menemukan kekuatan dan kelemahan dalam pengajaran dan untuk
mendokumentasikan temuan bagi para pengambil keputusan yang harus memutuskan
apakah akan mempertahankan atau mengadopsi bahan.
Perbedaan kedua melibatkan tahap evaluasi. Evaluasi formatif mencakup tiga tahap-satu-ke-satu, kelompok kecil,
dan mengadakan percobaan-semuanya dilakukan secara langsung dengan target
pelajar. Pada setiap tahap, banyak waktu yang dihabiskan untuk mengamati dan
mewawancarai peserta didik untuk memahami sifat masalah yang mereka hadapi
dengan instruksi. Evaluasi sumatif sebaliknya, hanya berisi dua tahap:
penilaian ahli dan uji coba lapangan. Ahli tahap penilaian evaluatif menyerupai
keputusan yang dibuat oleh ahli desainer dan konteks selama desain dan
pengembangan bahan. Target pelajar tidak terlibat dalam tahap ini evaluasi
sumatif. Tahap uji coba lapangan dilakukan dengan target pelajar, tetapi
sedikit jika ada waktu yang dihabiskan untuk mewawancarai peserta didik untuk
menentukan mengapa mereka lakukan atau tidak berhasil dengan tujuan tertentu
dalam instruksi. Data biasanya diperoleh melalui pengamatan tidak mencolok,
kuesioner, dan kriteria-referenced tes, baik pada akhir pengajaran dan dalam
konteks kinerja.
Tabel 12.2: Sebuah Perbandingan Evaluasi formatif dan sumatif
|
Evaluasi formatif
|
Evaluasi sumatif
|
Tujuan
|
Cari kelemahan dalam pengajaran dalam
rangka untuk merevisinya
|
Dokumen kekuatan dan kelemahan dalam
pengajaran dalam rangka untuk memutuskan apakah akan mempertahankan atau
mengadopsi itu
|
Fase atau Tahapan
|
Satu-ke-satu
Kelompok kecil
Sidang lapangan
|
Penilaian ahli
Sidang lapangan
|
Pengembangan instruksional Sejarah
|
Sistematis dirancang di rumah dan
disesuaikan dengan kebutuhan organisasi
|
Diproduksi di rumah atau di tempat lain
tidak perlu mengikuti pendekatan sistem
|
Bahan
|
Satu set bahan
|
Satu set bahan atau beberapa set bersaing
|
Posisi Evaluator
|
Anggota Tim
desain dan pengembangan
|
Biasanya evaluator eksternal
|
Hasil
|
Suatu resep
untuk merevisi instruksi
|
Sebuah laporan
mendokumentasikan desain, prosedur, hasil, rekomendasi, dan dasar pemikiran
|
Bahan-bahan yang terkena evaluasi formatif dan
sumatif biasanya memiliki sejarah perkembangan yang berbeda. Instruksi dikenai evaluasi formatif biasanya telah dirancang dan
dikembangkan secara sistematis, dan dengan demikian memiliki peluang untuk
menjadi efektif dengan target pelajar. Sebaliknya, bahan dimasukkan dalam
evaluasi sumatif mungkin atau mungkin tidak telah dikembangkan desain
sistematis mengikuti prosedur. Mereka uji coba lapangan yang dilakukan,
bagaimanapun, harus memiliki banyak karakteristik pengajaran yang dirancang
secara sistematis dan dengan demikian juga harus memegang janji untuk menjadi
efektif dengan target pelajar.
Perbedaan
lain antara formatif dan sumatif evaluasi adalah jumlah set instruksi yang
dievaluasi. Evaluasi formatif dilakukan hanya pada satu set bahan. Sumatif
evaluasi dapat fokus pada salah satu set bahan atau pada set bersaing
bahan-bahan yang menjanjikan. Sumatif evaluasi dapat melibatkan satu set bahan
dan kelompok dengan karakteristik yang berbeda atau beberapa set bahan dan
kelompok dengan karakteristik yang serupa.
Kontras
lain antara formatif dan sumatif evaluasi adalah hubungan antara evaluator
untuk bahan. formatif evaluator memiliki investasi pribadi dalam mencari
bahan-bahan dan dengan demikian berlaku tentang bahan penilaian dalam rangka
untuk memproduksi bahan-bahan terbaik yang mungkin. Evaluators dengan investasi
pribadi dalam hasil evaluasi internal disebut evaluator. Adalah bijaksana untuk
sumatif evaluator untuk tidak memiliki investasi pribadi dalam bahan-bahan yang
dievaluasi karena detasemen tersebut membantu mereka mempertahankan
objektivitas dalam merancang evaluasi dan dalam menggambarkan baik kekuatan dan
kelemahan dalam materi. Terpisah evaluator biasanya disebut sebagai evaluator
eksternal.
Perbedaan
final antara formatif dan sumatif evaluasi adalah hasil. Hasil evaluasi
formatif adalah untuk merevisi resep pengajaran dan bahan-bahan yang sebenarnya
revisi antara tiga tahap evaluasi. Hasil evaluasi sumatif bukan resep untuk
revisi. Sebaliknya itu adalah laporan untuk para pengambil keputusan,
dokumen-dokumen yang kekuatan dan kelemahan dari instruksi yang telah
dievaluasi.
Contoh
Bagian ini berisi contoh-contoh
instrumen evaluasi untuk penilaian ahli fase evaluasi sumatif. Instrumentasi
dan prosedur analisis data yang dibutuhkan untuk tahap uji coba lapangan yang
dijelaskan secara rinci dalam bab tentang evaluasi formatif dan tidak akan
diulang lagi di sini. Pada dasarnya, instrumen yang diperlukan untuk tahap
penilaian ahli yang terdiri dari informasi ringkasan grafik dan daftar periksa
evaluasi produk atau skala nilai harus diselesaikan oleh evaluator.
Formulir Ringkasan Data untuk Analisis
kesesuaian
Tabel 12.3 berisi informasi
contoh bentuk ringkasan untuk menyelesaikan analisis kesesuaian. Di kolom
sebelah kiri digunakan untuk menggambarkan kebutuhan instruksional organisasi,
masuknya perilaku dan karakteristik kelompok sasaran di dalam organisasi, dan
sumber daya organisasi untuk mendapatkan dan melaksanakan instruksi. Kolom
tambahan dapat disertakan untuk merekam informasi terkait tentang set bahan
berpotensi menjanjikan. Meringkas informasi dengan cara ini akan memungkinkan
Anda dan para pengambil keputusan untuk membuat penilaian tentang kelayakan
calon bahan.
Tabel
12.3: Analisis kesesuaian Ringkasan Informasi Formulir
Pernyataan Karakteristik organisasi
|
Calon Material (Set 1)
|
Calon Material (Set 2)
|
Calon Material (Set 3)
|
Organisasi kebutuhan instruksional
(sasaran dan tujuan utama)
|
Menyatakan
tujuan dan sasaran pada material
|
Dll
|
Dll
|
Entry perilaku
organisasi kelompok sasaran
|
Entri
menyatakan perilaku bagi pelajar
|
Dll
|
Dll
|
Karakteristik kelompok sasaran organisasi
|
Menyatakan karakteristik peserta didik
dan konteks
|
Dll
|
Dll
|
Karakteristik kinerja konteks
|
|
|
|
Sumber daya
organisasi yang tersedia untuk mendapatkan dan melaksanakan instruksi
|
Biaya pembelian
bahan dan melaksanakan
|
Dll
|
Dll
|
Organisasi fasilitas dan peralatan yang
tersedia untuk melaksanakan instruksi
|
Fasilitas yang dibutuhkan untuk
mengimplementasikan materi (pusat belajar, peralatan)
|
Dll
|
Dll
|
Checklist untuk Konten Analisis:
Mengevaluasi Kelengkapan dan Ketepatan Bahan
Kerangka tujuan hipotetis dan
bahan checklist diilustrasikan pada Gambar 12.3.The analisis tujuan muncul di
bagian atas tabel, dan daftar yang muncul di bagian bawah. Menggunakan semacam
checklist, kelengkapan bahan dan tes serta urutan informasi dalam bahan-bahan
dapat dievaluasi. Anda dapat mengembangkan respons sejumlah format untuk
merekam penilaian Anda. Dalam contoh, tiga kolom tanggapan yang digunakan untuk
setiap rangkaian bahan. Yang pertama adalah untuk menunjukkan keberadaan dan
keterampilan bawahan urutan dalam instruksi. Kedua dan kolom ketiga adalah
untuk menunjukkan apakah item tes terkait termasuk dalam pretest dan posttest.
Skill Statements
|
Candidate 1
MAT PRE POST
|
Candidate 2
MAT PRE POST
|
Candidate 3
MAT PRE POST
|
1.0
|
X x x
|
x x x
|
|
1.1
|
X
|
x x
|
|
1.2
|
X x
|
x x x
|
|
1.3
|
X
|
x x
|
|
1.4
|
X x
|
x x x
|
|
2.0
|
X x x
|
x x x
|
x x x
|
2.1
|
X
|
x x
|
|
2.2
|
X
|
x x
|
|
2.3
|
X
|
x x
|
|
2.4
|
X x
|
x x x
|
x x x
|
3.0
|
X x x
|
x x x
|
x x x
|
3.1
|
|
x x x
|
|
4.0
|
|
x x x
|
|
4.1
|
|
x x
|
|
4.2
|
|
x x
|
|
4.3
|
|
x x
|
|
5.0
|
X x x
|
x x x
|
x x x
|
Etc.
|
|
|
|
Totals
|
16 5 11
|
22 16 22
|
4 4 4
|
Catatan: MAT = Instructional konten bahan;
PRE & POST = test item isinya; X = keterampilan dibahas dalam materi atau
tes
Gambar 12.3 Sebuah Kerangka Evaluasi Keakuratan dan Kelengkapan Calon
Instructional Bahan dan Konten Pengujian Keabsahan Menemani
Setelah
mengevaluasi setiap rangkaian bahan untuk keakuratan dan kelengkapan, Anda
dapat menghitung jumlah tanda positif untuk masing-masing satu di baris bawah
meja, dan kemudian membandingkan nilai relatif dari bahan kandidat. Dalam
contoh hipotetis, calon instruksi 2 tampaknya menjadi yang paling menjanjikan
karena termasuk instruksi pada kedua puluh dua langkah dan keterampilan bawahan
konten yang diidentifikasi oleh para ahli. Tes yang menyertainya juga tampak
sebagai yang paling teliti dalam mengukur kemampuan yang ditentukan.
Kelengkapan Namun, hanya kedua summatively kriteria untuk mengevaluasi bahan
pengajaran.
Contoh pertanyaan dapat mencakup sebagai berikut: - Bagaimana
jelas adalah tujuan (s) dan tujuan utama dari instruksi ini?
- Bagaimana
akurat dan arus informasi yang disertakan dalam instruksi?
- Bagaimana urutan logis adalah informasi dalam
instruksi?
- Bagaimana tepat adalah instruksi untuk entri
perilaku dan karakteristik sasaran peserta didik (skiils; konteks;
pemahaman; jenis kelamin, ras, budaya bias)?
- Apakah ukuran kinerja (kertas dan pensil tes
dan rubrik) kongruen dengan tujuan dan sasaran dalam instruksi dan target
peserta didik karakteristik?
Daftar-pembanding untuk Analisis
Desain: Mengevaluasi Strategi Belajar dan instruksional dalam Bahan
Instructional desainer yang sedang
melakukan evaluasi sumatif bahan mereka sendiri sangat menyadari prinsip-prinsip
dasar pembelajaran dan pengajaran untuk bahan-Independen evaluator yang tidak
terlibat dalam produksi bahan-bahan yang harus menentukan apakah
prinsip-prinsip yang bekerja dalam penciptaan instruksi.
Pengajaran
yang efektif, terlepas dari apakah itu untuk belajar informasi verbal,
keterampilan intelektual, sikap atau keterampilan motorik, memiliki
karakteristik tertentu yang didasarkan pada penelitian kognitif dan konstruktif
belajar psikolog dan spesialis. Kualitas pengajaran harus mendapatkan perhatian
para pelajar. Itu juga harus membantu pelajar fokus pada aspek-aspek yang
relevan dari apa yang dipelajari, menyimpan informasi di memori logis dan
efisien mengingat informasi dan keterampilan di lain waktu. Yang sumatif
evaluator harus mengetahui prinsip-prinsip yang aktif untuk merancang
pengajaran yang efektif dan transfer ini prinsip-prinsip desain kriteria dan
standar untuk bahan evaluasi. Bidang pengajaran prinsip-prinsip yang harus
digunakan dalam merancang evaluasi sumatif setidaknya harus termasuk mereka
yang berasal dari motivasi, tipe belajar (yaitu, keterampilan intelektual,
informasi verbal, sikap, dan keterampilan motorik), dan strategi pengajaran.
Motivasi. Anda harus terutama berfokus pada potensi instruksi untuk
memotivasi peserta didik dan peserta didik persepsi tentang bagaimana mereka
tertarik mempelajari informasi dan keterampilan yang disajikan. The ARCS model
(Keller, 1987) membantu menyediakan ringkasan dari prinsip-prinsip motivasi
yang dapat digunakan oleh para desainer dalam memproduksi bahan-bahan
pengajaran dan oleh evaluator dalam menentukan kualitas pengajaran yang ada.
ARCS mewakili prinsip-prinsip untuk (1) memperoleh dan kemudian menjaga perhatian
peserta didik melalui pengajaran yang (2) dirasakan oleh peserta didik untuk
menjadi relevan untuk kepentingan pribadi kebutuhan dan tujuan, (3) pada
tingkat kesulitan yang sesuai sehingga pembelajar busur yakin mereka
dapat berhasil jika mereka mencoba, dan (4) dirasakan oleh peserta didik
sebagai memuaskan dalam hal penghargaan bagi investasi mereka. Konsep
dalam prinsip ini motivasi dapat dikonversi untuk melengkapi
pertanyaan-pertanyaan evaluasi sumatif seperti yang disajikan pada Tabel 12.4.
Jenis-jenis
Belajar. Prinsip-prinsip pengajaran untuk berbagai
jenis pembelajaran dapat digunakan sebagai jangkar untuk memfokuskan penilaian
ahli fase dari evaluasi sumatif. Tabel 12.5 berisi daftar berdasarkan
prinsip-prinsip pengajaran untuk keterampilan intelektual, informasi verbal, sikap,
dan keterampilan motorik. Pertanyaan-pertanyaan yang terkandung dalam checklist
tidak dimaksudkan untuk menguras daftar prinsip pembelajaran berbasis
pertanyaan-pertanyaan yang dapat diajukan. Sebaliknya, mereka dimaksudkan untuk
menggambarkan peran prinsip-prinsip ini di desain sebuah evaluasi sumatif.
Pembaca yang menginginkan informasi lebih lanjut tentang prinsip-prinsip ini
atau derivasi dan digunakan dalam pengajaran harus berkonsultasi teks pada
prinsip-prinsip pengajaran.
Tabel 12.4: Evaluasi
sumatif Pertanyaan dari Prinsip Motivasi (Attention, Relevance, Confidence,
Satisfaction)
ARCS
Motivation Model
|
Pertanyaan
Bidang-Bidang Evaluasi sumatif
|
Instruksi
1
|
Instruksi
2
|
Etc.
|
|||
YES
|
NO
|
YES
|
NO
|
YES
|
NO
|
||
Perhatian :
|
1.
Are strategies used to gain and maintain the
learners' attention (e.g, emotional or personal appeals, questions, thinking
challenges, human interest examples, etc)?
|
___
|
___
|
___
|
___
|
___
|
___
|
Relevansi :
|
2.
Apakah instruksi yang diberikan relevan untuk
kelompok sasaran dan bagaimana peserta didik yakin informasi dan relevansi
(misalnya, informasi tentang persyaratan baru untuk kelulusan, sertifikasi,
pekerjaan, kemajuan, aktualisasi diri, dll)?
|
___
|
___
|
___
|
___
|
___
|
___
|
Keyakinan:
|
3.
Apakah peserta didik cenderung percaya diri pada
awal dan seluruh instruksi sehingga mereka dapat berhasil (misalnya,
pembelajar mengenai tujuan dan kemungkinan untuk memiliki prasyarat:
instruksi berkembang dari akrab bagi asing, konkret ke abstrak; kosakata
konteks, dan ruang lingkup yang sesuai; tantangan sekarang tetapi realistis;
dll)?
|
___
|
___
|
___
|
___
|
___
|
___
|
Statisfaction:
|
4.
Apakah peserta didik cenderung puas dari pengalaman
belajar (e-9., relevan imbalan eksternal seperti waktu luang, pekerjaan,
promosi, pengakuan; aktual penghargaan intrinsik seperti perasaan sukses,
prestasi, kepuasan rasa ingin tahu, intelektual hiburan, dll) ?
|
___
|
___
|
___
|
___
|
___
|
___
|
Tabel 12.5: Daftar Periksa untuk Meneliti Karakteristik Instruksi Berdasarkan
Prinsip Instruksi untuk Intelektual Keterampilan, Verbal Informasi, Sikap, dan
Keterampilan Motor
I. Keterampilan
Intelektual
|
Instruction
1
|
Instruction
2
|
Etc.
|
|||
YES
|
NO
|
YES
|
NO
|
YES
|
NO
|
|
1. Apakah pelajar
diingatkan prasyarat pengetahuan yang mereka miliki disimpan di memori?
|
___
|
___
|
___
|
___
|
___
|
___
|
2. Adalah link yang
diberikan dalam instruksi antara keterampilan prasyarat yang tersimpan dalam
memori dan keterampilan baru?
|
___
|
___
|
___
|
___
|
___
|
___
|
3. Apakah cara mengatur
disajikan keterampilan baru sehingga mereka dapat lebih mudah diingat?
|
___
|
___
|
___
|
___
|
___
|
___
|
4. Apakah
peran fisik, dan hubungan karakteristik konsep jelas digambarkan dan
diilustrasikan?
|
___
|
___
|
___
|
___
|
___
|
___
|
5. Apakah prosedur
aplikasi dijelaskan dan diilustrasikan dengan jelas untuk aturan dan
prinsip-prinsip?
|
___
|
___
|
___
|
___
|
___
|
___
|
6. Apakah kriteria
kualitas (karakteristik) dan diilustrasikan secara langsung ditujukan untuk
menilai hasil memadai versus memadai seperti jawaban, produk, atau
pertunjukan?
|
___
|
___
|
___
|
___
|
___
|
___
|
7. Yang jelas tetapi
tidak relevan fisik, relasional dan kualitas karakteristik dan kesalahan umum
yang dibuat oleh pemula dan diilustrasikan secara langsung?
|
___
|
___
|
___
|
___
|
___
|
___
|
8. Apakah contoh dan
non contoh spesimen jelas mewakili konsep atau prosedur dijelaskan?
|
___
|
___
|
___
|
___
|
___
|
___
|
9. Adalah contoh-contoh
dan konteks yang digunakan untuk memperkenalkan dan mengilustrasikan suatu
konsep atau prosedur akrab bagi pembelajar?
|
___
|
___
|
___
|
___
|
___
|
___
|
10. Do contoh, konteks,
dan aplikasi kemajuan dari yang sederhana sampai yang kompleks, akrab bagi
asing, dan / atau konkret ke abstrak?
|
___
|
___
|
___
|
___
|
___
|
___
|
11. Melakukan kegiatan
latihan praktek dan penerapan mencerminkan keterampilan intelektual atau
hanya mengingat informasi tentang kinerja keterampilan?
|
___
|
___
|
___
|
___
|
___
|
___
|
12. Apakah umpan balik
kepada peserta didik memberikan informasi korektif dan contoh, atau apakah
itu hanya menyajikan sebuah jawaban yang benar?
|
___
|
___
|
___
|
___
|
___
|
___
|
13. Jika diperlukan,
adalah tindak lanjut kegiatan seperti kemajuan, perbaikan, dan pengayaan hadir
dan logis (misalnya, alamat prasyarat, berfokus pada peningkatan motivasi,
memberikan contoh-contoh tambahan dan konteks)?
|
___
|
___
|
___
|
___
|
___
|
___
|
[
|
|
|
|
|
|
|
II. Verbal
Informasi
|
Instruction
1
|
Instruction
2
|
Etc
|
|||
YES
|
NO
|
YES
|
NO
|
YES
|
NO
|
|
1. Apakah informasi
baru yang disajikan dalam konteks yang relevan?
|
___
|
___
|
___
|
___
|
___
|
___
|
2. Apakah strategi yang
disediakan untuk menghubungkan informasi baru dengan informasi terkait saat
ini disimpan di memori (misalnya, presentasi yang akrab analogi, permintaan
bagi pelajar untuk pencitraan sesuatu atau untuk menyediakan contoh-contoh
dari pengalaman mereka sendiri)?
|
___
|
___
|
___
|
___
|
___
|
___
|
3. Apakah informasi
yang disusun menjadi himpunan bagian, dan hubungan dari unsur-unsur dalam dan
di antara himpunan bagian dijelaskan?
|
___
|
___
|
___
|
___
|
___
|
___
|
4. Apakah daftar,
menguraikan, tabel, atau struktur lainnya disediakan untuk mengatur dan
meringkas informasi?
|
___
|
___
|
___
|
___
|
___
|
___
|
5. Apakah logis
mnemonik berikan ketika informasi baru tidak dapat dikaitkan dengan apa yang
tersimpan dalam memori?
|
___
|
___
|
___
|
___
|
___
|
___
|
6. Apakah latihan
(praktek) meliputi kegiatan yang memperkuat elaborasi dan isyarat (misalnya,
menghasilkan contoh baru, membentuk gambar yang akan isyarat ingat,
memperbaiki struktur organisasi)?
|
___
|
___
|
___
|
___
|
___
|
___
|
7. Apakah umpan balik
berisi informasi tentang kebenaran jawaban serta informasi tentang mengapa
respons yang diberikan dianggap salah?
|
___
|
___
|
___
|
___
|
___
|
___
|
8. Apakah perbaikan
termasuk strategi motivasi tambahan juga lebih banyak latihan untuk mengingat
kembali isyarat?
|
___
|
___
|
___
|
___
|
___
|
___
|
III. Sikap
|
Instruction
1
|
Instruction
2
|
Etc
|
|||
YES
|
NO
|
YES
|
NO
|
YES
|
NO
|
|
1. Apakah perasaan yang
dikehendaki dengan jelas digambarkan atau disimpulkan?
|
___
|
___
|
___
|
___
|
___
|
___
|
2. Apakah perilaku yang
diinginkan dengan jelas digambarkan atau disimpulkan?
|
___
|
___
|
___
|
___
|
___
|
___
|
3. Apakah link (sebab
akibat) antara perasaan dan perilaku yang diinginkan, dan link di antara
mereka dan konsekuensi positif berikutnya ditetapkan dengan jelas s
|
___
|
___
|
___
|
___
|
___
|
___
|
4. Apakah hubungan
antara perasaan dan perilaku yang tidak diinginkan, dan link di antara mereka
dan selanjutnya ditetapkan dengan jelas konsekuensi negatif?
|
___
|
___
|
___
|
___
|
___
|
___
|
5. Apakah konsekuensi
positif dan negatif yang disajikan benar dan dapat dipercaya dari peserta
didik perspektif?
|
___
|
___
|
___
|
___
|
___
|
___
|
6. Apakah konsekuensi
positif dan negatif yang disajikan orang yang mungkin dianggap penting oleh
target peserta didik?
|
___
|
___
|
___
|
___
|
___
|
___
|
7. Jika perwakilan
pembelajaran yang terlibat, adalah pembelajar target mungkin menghasilkan
emosi seperti kekaguman, cemooh, empati, atau kasihan karakter dan situasi
yang disajikan untuk menyadap emosi ini?
|
___
|
___
|
___
|
___
|
___
|
___
|
8. Jika perwakilan
pembelajaran yang terlibat, adalah konteks dan situasi yang disajikan akrab
dan relevan dengan sasaran peserta didik?
|
___
|
___
|
___
|
___
|
___
|
___
|
9. Dalam umpan balik,
adalah konsekuensi positif dan negatif berjanji untuk tindakan spesifik yang
berpengalaman baik secara langsung atau vicariously oleh peserta didik?
|
___
|
___
|
___
|
___
|
___
|
___
|
IV. Motor Skills
|
Instruction
1
|
Instruction
2
|
Etc
|
|||
YES
|
NO
|
YES
|
NO
|
YES
|
NO
|
|
1. Apakah alamat
instruksi keterampilan serupa pelajar sudah bisa melakukan?
|
___
|
___
|
___
|
___
|
___
|
___
|
2. Apakah instruksi
meliputi presentasi visual dari motor keterampilan yang menggambarkan dengan
urutan dan waktu?
|
___
|
___
|
___
|
___
|
___
|
___
|
3. Apakah keterampilan
yang kompleks dipecah menjadi bagian-bagian logis bagi pelajar 'analisis,
eksperimen, dan latihan?
|
___
|
___
|
___
|
___
|
___
|
___
|
4. Apakah ada ketentuan
untuk mengintegrasikan bagian-bagian logis ke kinerja keterampilan yang
lengkap?
|
___
|
___
|
___
|
___
|
___
|
___
|
5. Apakah kesalahan
umum dan strategi untuk menghindari mereka secara langsung ditujukan?
|
___
|
___
|
___
|
___
|
___
|
___
|
6. Apakah praktek yang
berulang-ulang disediakan untuk membolehkan pelajar untuk kelancaran keluar
rutin dan mengotomatisasi keterampilan?
|
___
|
___
|
___
|
___
|
___
|
___
|
7. Apakah umpan balik
langsung disediakan untuk membantu peserta didik berlatih menghindari
eksekusi tidak akurat?
|
___
|
___
|
___
|
___
|
___
|
___
|
Strategi instruksional. Tabel 12.6 berisi daftar untuk mengevaluasi strategi pengajaran yang
terkandung dalam bahan kandidat. Kiri kolom berisi bagian-bagian dari strategi
instruksional, termasuk pretests dan posttests. Tempat ini disediakan untuk dua
kolom tanggapan untuk setiap set bahan. Yang pertama dapat digunakan untuk
menilai ada atau tidak adanya strategi dari masing-masing komponen, dan yang
kedua, yang ditandai 'Perhatian, "dapat digunakan untuk menilai nilai
motivasi yang dirasakan masing-masing komponen untuk peserta didik yang
dimaksud. Ingat bahwa nilai motivasi tergantung pada
relevansi bahan baku untuk para peserta didik 'kepentingan dan kebutuhan,
keyakinan mereka bahwa mereka dapat berhasil, dan kepuasan mereka akan
mendapatkan dari mempelajari keterampilan dan pengetahuan. Anda dapat memilih untuk memeriksa setiap
kriteria secara terpisah dan bukan secara holistik, seperti pada contoh
diformat. Anda mungkin juga memilih untuk menggunakan skala rating bukannya
Ya-Tidak checklist.
Ringkasan baris disertakan di bagian bawah daftar
periksa untuk menghitung jumlah tanggapan positif yang diberikan untuk setiap
set bahan. Membandingkan bahan kandidat dengan cara ini
(melalui 12.3 Tabel 12.6), Anda dapat mulai untuk membuat rekomendasi mengenai
bahan yang menetapkan tampaknya paling menjanjikan bagi organisasi.
Formulir
untuk Keperlua dan Analisis Kelayakan
Unsur-unsur yang dinilai untuk
setiap rangkaian bahan yang tertera di kolom sebelah kiri, dan ruang untuk
mencatat karakteristik dari setiap rangkaian bahan baku dimasukkan dalam kolom
berikutnya. Unsur-unsur tertentu yang Anda pilih untuk membandingkan di set
bahan akan tergantung pada kebutuhan dinyatakan organisasi dan sumber daya.
Informasi yang Anda catatan tentang setiap se t material akan cenderung
deskriptif daripada cek yang menunjukkan keberadaan atau ketiadaan dari suatu
unsur atau peringkat kualitas elemen.
Formulir untuk Analisis Pengguna
Informasi yang dikumpulkan
mengenai bahan bersaing dari pengguna saat ini serupa dengan yang dikumpulkan
selama percobaan lapangan. Perbedaannya adalah
bahwa sebagian besar data ini bukan sikap berbasis kinerja.
Faktor-faktor
yang perlu dipertimbangkan adalah lagi tercantum dalam kolom sebelah kiri.
Tanggapan penilai format yang anda gunakan akan berbeda dari yang sebelumnya
untuk kegiatan pengumpulan data ini. Anda akan membutuhkan ruang untuk merekam
pendapat beberapa pengguna untuk setiap set bahan.
RINGKASAN
Evaluasi sumatif dilakukan untuk
mengambil keputusan tentang apakah akan mempertahankan atau mengadopsi
instruksi. Evaluator utama dalam evaluasi sumatif jarang perancang atau
pengembang dari instruksi; penilai sering tidak akrab dengan bahan-bahan,
organisasi yang meminta evaluasi, atau pengaturan di mana bahan dievaluasi.
Evaluator seperti itu disebut sebagai evaluator eksternal; evaluator ini lebih
diutamakan untuk evaluasi sumatif orang karena tidak ada instruksi dan
cenderung lebih objektif tentang kekuatan dan kelemahan dari instruksi.
Instructional
desainer membuat sumatif sangat baik evaluator karena pemahaman mereka tentang
proses desain instruksional, karakteristik instruksi yang dirancang dengan
baik, dan kriteria untuk mengevaluasi instruksi. Keterampilan-keterampilan ini
dengan memberi mereka keahlian untuk merancang dan melaksanakan penilaian ahli
serta bidang tahap persidangan evaluasi sumatif.
Desain penilaian ahli fase evaluasi sumatif
berlabuh di model untuk merancang secara sistematis instruksi. Mirip dengan awalnya
merancang instruksi, materi evaluator dimulai dengan menilai kesesuaian antara
kebutuhan instruksional sebuah organisasi dan tujuan untuk kandidat bahan
pengajaran. Bahan yang tidak pantas ditolak, dan bahan menjanjikan dievaluasi
lebih lanjut. Selanjutnya, kelengkapan dan keakuratan isi materi yang disajikan
dalam dievaluasi. Standar untuk evaluasi ini adalah sebuah analisis dengan
tujuan instruksional yang diperlukan keterampilan bawahan. Konten ahli yang
terlibat dalam produksi atau memverifikasi baik kualitas keterampilan diagram.
Sekali lagi, bahan-bahan yang tidak pantas ditolak, dan bahan-bahan yang
menjanjikan dievaluasi lebih lanjut. Materi ini kemudian dievaluasi untuk
kualitas strategi pengajaran mereka; mereka utilitas, dan pengaruh mereka pada
saat ini pengguna. Bahan yang muncul sebagai berikut suara kegiatan evaluasi
ini kemudian terkena sidang lapangan.
Selama
tahap uji coba lapangan, instruksi yang dievaluasi untuk efektivitas dengan
kelompok sasaran dalam pengaturan dimaksud. Setelah evaluasi baik kekuatan dan
kelemahan dari instruksi didokumentasikan dalam bidang kinerja dan sikap
pembelajar, instruktur sikap, dan persyaratan pelaksanaan.
Laporan
hasil evaluasi harus mencakup analisis penilaian ahli (jika dilakukan), serta
uji coba lapangan tahap evaluasi. Itu harus dirancang dan ditulis dengan
pembaca kebutuhan dalam pikiran.
Subscribe to:
Posts (Atom)